Republik Indobesia terletak di Asia Tenggarag



Republik Indobesia terletak di Asia Tenggarag
Republik indonesia terletak di asia tenggara, yang berada di sepanjang garis khatulistiwa 5110 kilometer diantara kawasan asia tenggara dan Australia, terbentang dari  6 derajat  lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan dan dari 95-141 derjat bujur timur. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terluas di dunia yang terdiri dari 13000 pulau (6000 pulau berpenghuni). Sebelumnya dikenal sebagai hindia belanda, Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya padatahun 1945 dan diakui sebagai republic yang merdeka oleh perjanjian internasional pada tahun 1949. Dan Indonesia juga merupakan Negara yang berpenduduk terbesar keempat di dunia, dengan populasi melebihi 225 juta. Bersemboyan binneka tunggal ika (meskipun berbeda-beda tapi tetap satu jua), merefleksikan bangsa dengan 350 bahasa dan lebih dari 30 budaya daerah.
Awal misi kristiani. Penggalian arkeologo pada tahun 1990an mengkonfirmasikan akun pelaut dalam komunitas kristian baros di pesisir barat  sumatra utara pada abad ke-7. Dan Terdapat bukti kominitas kristen di sumatra selatan dan jawa timur selama abad ke-9 sampai ke-13, Fransiscan berlayar ke china dan juga mengunjungi pelabuhan indonesia. J. de monte corvino mengunjungi pesisir bagian timur Sumatra pada tahun 1291,  odoric of Pordenone menghabiskan beberapa bulan di Sumatra, jawa dan kalimatan (1312), dan john de marignolli juga menetap sebentar di Palembang, Sumatra, pada tahun 1347. Daerah-daerah kecil ini telah tiada. Perjanjian gereja Kristen saat ini kembali ke awal misi katolik dan protestan pada abad ke-16 dan 17, dan lebih khususnya pada  jangkauan misi pada abad ke-19 dan 20.
Misi jesuit dan dominika. Orang portugis berlayar melalui perairan indonesia pada tahun 1511 mencari kayu cendana dari Timor dan rempah-rempah dari Maluku. Pembaptisan pertama dilakukan oleh pedagang portugis awam, Gonzalo Veloso, di mamuia halmahera pada tahun 1534. Komunitas katolik bertahan kuat di moluccas, amboina dan ternate. Dari tahun 1546-1547, pendeta francais xavier yang termasuk jesuit misioanaris telah meghabiskan 14 bulan di indonesia, mengunjungi sulawesi utara dan pulau ternate dan mendirikan sebuah forum diskusi kecil. Dari basis mereka di ternate, jesuit bekrja di maluku dan sulawesi sampai belanda mengusir mereka pada tahun 1605. Pada tahun 1550an , joao soares, seorang awam membentuk suatu misi katolik di nusa tenggara (terdiri pulau timor, alor, flores, dan solor). Pada 1562, dominican dari malaka menetap di solor, pusat perdagangan cendana, mendirikan forum diskusi kecil pada tahun 1596. Menjelang tahun 1599, terdapat lebih dari 22000 orang katolik. Selama pengawasan belanda meluas, dominikan bergerak dari solor ke larantuka di flores timur pada 1613, kemudian ke lifao c.1650 di pesisir timor barat, dan berakhir ke dili di pesisir timor timur c.1771, pada permulaan abad ke-17, terdapat 50000 orang katolik di maluku dan nusa tenggara.
Dari abad ke-16 sampai abad ke 18, orang portugis mengarahkan misinya dari Goa dan cochin di india, dari malaka di semenanjung melayu, dan dari macao di china. Orang-orang portugis menegaskan NTT tidak di buat sampai 1702. Sebelum tanggal tersebut, orang-orang dominik mengawasi perbatasan, membayar untuk pertahanan milternya sendiri. Dari  tahun 1581 sampai 1719, 27 orang dominika dibunuh beserta dengan beberapa orang katolik Indonesia. Ada Beberapa yang jelas menyiksa karena keimananya (contoh, agustinho da magdalena, joao bautista, dan simao de madre dos on solor pada tahun 1621). Lainya dibunuh karena motif bayaran dan politik, karena mereka berada di pihak yang kalah dalam perang perdagangan diantara katolik portugis dan protestan belanda, yang kemudian di dukung oleh kesultanan muslim makasar. Seringkali, orang dominika bertarung di flores dan timor melawan serbuan belanda dan makassar. Di aceh, di ujung utara Sumatra, discalced Carmelites bionysius dan redemptus dibunuh pada tahun 1638.
Pada tahun 1605 organisasi hindia belanda (VOC) menekan misi katolik karena mendapat dukungan dari portugis yang pesaing perdaganganya. Menaklukanya pada pertempuran, banyak orang katolik yang pindah haluan ke protestan (seperti malaka dan timor), atau terhadap islam (yang berada di sepanjang pesisir solor dan flores). Pada tahun 1605 gereja protestan didirikan di ambon. Misi portugis bertahan di timor timur dan flores timur. Namun semua itu hampir terabaikan selama abad ke-18. Selama periode ini, simbiosis menarik terjadi berkembang antara kebudayaan lokal dan ajaran katolik. Prosesi minggu suci tahunan di organisasi oleh confreria reinha rosario, sebuah kelompok masyarakat awam yang kuat di larantuka yang menetap dalam bayang-bayang lindungan renha rosario, ratu rosario. Tradisi ini untuk melestarikan identitas katolik sampai pendeta katolik belanda tiba pada tahun 1860. Visi maria menjelang pertempuran untuk larantuka yang meyebabkan kekalahan sekelompok perampok makasar pada tahun 1641.
Kebangkitan misionaris. Pada taun 1800, VOC menekan dan indonesia menjadi koloni belanda. Pada tahun 1808 pendeta katolik belanda pertama tiba di jawa untuk melayani expatriat belanda, eurasia dan kemudian cina-indonesia perkotaan. Pada tahun 1841 vikariat apostolik batavia didirikan untuk seluruh archipelago. Jesuit (munafik) belanda datang pada tahun 1858. Dan secara bertahap dipercayakan kepada pembinaan katolik melalui koloni. Konflik-konflik sering terjadi diantara pendeta dan penguasa koloni karena pemerintah belanda melindungi otoritasnya untuk menunjuk dan mengubah protestan dan pendeta katolik. Peraturan pemerintah pada 1853 (di perbaharu pada 1922) yang dipanggil-misi ganda- melarang missionaris protestan dan katolik bekerja di tempat yang sama. Sehingga terkotak-kotak, flores menjadi katolik dan sumatra utara menjadi protestan. Dan hasilnya, bahkan sampai sekarang, kefanatikan agama meliputi suku dan garis teritori. Misionaris juga melarang suatu daerah yang kebanyakan muslim. Sehingga, tak ada misi di jawa barat diantara etnis sunda dan orang banten, atau di aceh, di ujung utara sumatra, atau diantara malaya dan komunitas lampong di minangkabau di sumatra barat, atau di makasar dan orang bugis di sulawesi selatan, atau bahkan diantara masyarakat hindia belanda (dimana misionaris masuk pertamakali pada tahun 1930.
Francis van lith SJ (1863-1926) datang ke indonesia pada tahun 1896 dan membangun kembali gereja katolik di jawa tengah diantara penduduk pribumi. Kelahiran gereja katolik di jawa tengah dapat di ketahui pada tanggal pembaptisan empat kepala desa pada tanggal 20 mey, 1904.  Dan lebih khusus pembaptisan 168 penduduk jawa pada hari keramat desa sendangsono pada 15 desember oleh van lith sendiri. Akhirnya Sendangsono menjadi pusat ziarah untuk katolik jawa. F van lith tinggal di desa, belajar bahasa jawa, dan mendirikan koprasi pertanian. beliau mendirikan SMA dipinggiran kota di muntilan dan mendidik generasi pertama pendeta jawa dan politisi nasionalis.
Pada 1859 portugis-belanda berunding untuk menyerahkan flores ke belanda dan portugis menguasai timor bagian timur. Seorang pendeta keuskupan belanda datang di flores tetapi setahun kemudian di pindah  oleh Jesuit pada tahun 1863. Pada akhirnya mereka menggabungkan kembali keyakinan katolik yang popular ke pendeta katolik. Tumbuh dengan perlahan; menjelang tahun 1900 hanya terdapat 20000 umat katolik di timur dan florest tengah. Menjelang tahun 1914 jesuit mengembangkan jemaat dua masyarakat kuno flores, larantuka dan sikka, dari sekitar 30000 penganut. Pada abad ke-20, jesuit dilengkapi oleh jemaat agama lainya, yaitu the chapuchin di kalimantan (1905) dan sumatra (1911), masyarakat dari kitab suci di nusa tenggara (1913), misionaris suci kalbu di sulawesi utara 1919). Jesuit menetap di jawa tengah (dari yogya sampai semarang) dan batavia (sekarang-jakarta). Hampir nasihat agama di desa dilaksanakan oleh katekis desa. Pahlawan tanpa tanda jasa yang mengubah flores dari tahin 1920-1950. Pada tahun 1950 60 persen katolik ingga di nusa tenggara; 50 tahun kemudian, setelah mengalami pertumbuhan dimana-mana, lebih dari 30 persen masih menetap di daerah ini, di daerah yang dominan katolik. Di jawa tengah, nusa tenggara, malaka, dan papua barat, ahli bahasa misionaris menulis kamus dan etnolog mencatat tentang kebudayan. Sistem sekolah katolik didirikan diseluruh nusantara dan seluruh sekolah di nusa tenggara yang di percayakan kepada gereja pada tahun 1913. Banyak generasi pertama dari pemimpin nasional dididik di skolah-sekolah ini. Sampai reviatalisasi muslim  pada tahun 1980an, banyak murid menganut kristen karena dedikasi dan mencontoh guru­-guru, yaitu agama dan kesederhanaan. Bagaimanapun, menjelang akhir abad 20, sekolah katolik telah kehilangan ciri khas-nya dan umat islam telah mengembangkan sistem pendidikanya.
Perang dunia ke-2. Pada maret 1942 jepang menginvasi indonesia dan menduduki nusantara sampai 1945 agustus. Selama penjajahan ini pendeta diasingkan (jerman pada tahun 1939, belanda pada tahun 1942). Untuk katolik dan protestan dalam 3 tahun penjajahan mengalami transisi singkat dan kejam dalam proses pendewasaanya. Sementara gereja-gereja protestan telah memilki tetua adat dan kegiatan lokal, gereja katolik sangat bergantung misionaris eropa dan activitasnya sangat terhambat ketika misonaris-misionaris eropa di asingkan. Selama periode ini, desa katekis dan guru kelas di jalankan dengan jamaat paroki.
Kemerdekaan. Selama perang kemerdekaan  (1945-49),  pahlawan nasional inti di indonesia adalah umat kristiani: simatupang seorang protestan memimpin tentara revolusioner, adi sucipto yang katolik berada di eselon atas dalam angkatan udara saat pemerintahan sementara/darurat dipimpin oleh perdana mentri syarifudin. Pesta katolik diadakan pada tahun 1923 dan dipimpin selama 32 tahun oleh ignatius josep kasimo (1900-1986), seorang murid van lith, yang di dukung kuat oleh keuskupan indonesia, albert sugiopranata SJ dari semarang (1940-1963), murid van lith lainya. Karena peran penting dari protestan dan katolik selama perjuangan kemerdekaan, komunitas katolik dan protestan diterima sebagai satu bagian dalam kemerdekaan negara. Slogan gereja katolik adalah ”bagi gereja dan negara,” ”100% katolik, 100% indonesia,” hirarki indonesia di bangun oleh JHON XXIII pada tahun 1961. Pada sesi pleno pertama dalam hirarki indonesia pada tahun 1964. Sejak 1970 konferensi secara rutin diadakan setahun sekali di jakarta.
Vatikan ke-2. Dewan vatikan II mengubah gereja katolik indonesia. Menggunakan bahasa daerah dengan masyarakat dan mereformasi liturgia (ibadah) secara antusias diterapkan. Teks liturgia dengan cepat di alihbahasakan ke bahasa lokal, dan inkulturasi liturgia dipromosikan secara terus-menerus di level kalangan bawah  untuk mengontekstualisasikan gereja katolik di bumi indonesia. Pada tahun 1974, gereja katolik bekerjasama dengan gereja protestan untuk menghasikan sebuah terjemahan bibel ekumenis dalam bahasa nasional, bahasa indonesia. Konferensi keuskupan katolik indonesia dapat menikmati  bekerja sama dengan komunitas gereja di indonesia (PGI), sebuah payung organisasi dari 70 gereja-gereja protestan di indonesia yang berdiri sejak 1960.
Media dan pendidikan. Gereja katolik memiliki kehormatan yang tinggi di masyarakat indonesia karena pendidikan dan kontribusi sosialnya. Ada sepuluh unversitas katolik di jakarta, bandung, semarang, yogyakarta, surabaya, dan malang (jawa); di medan (sumatra); di makassar (sulawesi) dan kupang (timor). Katolik dan protestan melakukan peran penting di media massa. Katolik memiliki kompas-gramedia grup yang menerbitkan Kompas, koran harian terbesar di jakarta, dan juga memproduksi buku, jurnal dan video. Koran sore suara pembaharuan di miliki oleh protestan, seperti dalam bahasa inggris Jakarta Post.
Laju pertumbuhan. Gereja katolik indonesia diberkati banyaknya keahlian.  Untuk mengakomodir semuanya, ada sembilan seminar pokok di jakarta, bandug, yogyakarta, dan malang (jawa); pematang siantar( sumatra), manado (ulawesi), ledalero (flores), kupang (timor) dan ambepura (papua). Seminar nasional diadakan di yogyakarta, sementara itu seminar terbesar sedunia dilaksnakan di ledalero di flores. Lebih dari 200 misionaris perintah ilahi (divine word) di indonesia bekerja lebih dari 30 negara. Secara lokal,  lanjutan upaya heroik masyarakat pribumi katekis dan misionaris telah menghasilkan laju pertumbuhan, khususnya diantara suku dayak (kalimantan), toraja (sulawesi), batak (sumatra0, dan suku sumba (sumba) dan juga beberapa masyarakat perkotaan cina-indo di jakarta, semarang dan surabaya. Pada tahun 1923 populasi katolik berjumlah 275,000, separonya adalah orang eropa dan eurasian. Menjelang tahun 2000 populasi katolik bertambah mencapai hampir 8 juta penduduk.
Kongres nasional katolik pertama berlangsung di yogyakarta pada tahun 1949 ketika keuskupan dan masyarakat awam mencetuskan untuk mendukung negara yang baru merdeka.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Republik Indobesia terletak di Asia Tenggarag"

Post a Comment