A. PERIODE
PRANATAL dan TAHUN PERTAMA
1.
Perkembangan
Embrio dan Fetus
Sering
timbul pertanyaan, kapan kehidupan dimulai ? apakah pada waktu dilahirkan
ataukah
sudah ada sebelumnya ? secara biologis kehidupan dimulai pada waktu konsepsi
atau pembuahan, Yaitu hasil pembuahan telur oleh Spermatosoma. Bila
spermatosoma laki-laki memasuki dinding telur {ovum) wanita, maka terjadilah
konsepsi. Kemungkinan terjadinya konsepsi semacam itu telah ditemukan secara
ilmiah, sekali dalam 28 hari.
Dalam hubungan dengan pengaruh pra-natal,
peri-natal (pada waktu dilahirkan), post natal (sesudah dilahirkan) terdapat
banyak pendapat dan dugaan. Hal itu sangat penting dalam penelitian keadaan
pra-natal. Perkembangan yang menyimpang pada masa pranatal dapat dibedakan
menjadi beberapa kelompok, yaitu penyimpangan genetis, dan penyimpangan dalam
perkembangan yang di sini diakibatkan oleh pemakaian Obat-obatan, ketegangan
Emosional, Takhayul dan kenyataan di Indonesia.
Ø Penyimpangan Genetis
Penyimpangan kromosom yang terkenal
adalah yang yang disebut down sindrome. Pada penyimpangan ini maka ada kelainan
pada kromosom, seorang anak dengan dengan down syndrome mempunyai ekspresi muka
yang khas dan mengalami keterbelakangan dalam perkembangan.
Ø
Pemakaian
Obat-obatan
Pemakaian obat-obatan yang dilakukan
oleh sang Ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan kerugian dalam perkembangan
Janin yang dikandungnya, hal ini juga kebiasan merokok dan minum-minuman keras
walau dalam jumlah yang sedikit. Anak seorang ibu yang peminum pada umumnya
lebih kecil, serta mempunyai lingkar otak yang juga lebih kecil. Yang mana
penyakitnya ditandai dengan muka yang nampak membengkak.[1]
Ø
Ketegangan
Emosional
Beberapa study kasus membuktikan
bahwa para wanita dengan susunan syaraf
otonom yang labil mempunyai fetus yang paling aktif.[2]
Dalam delapan kasus dalam Institut Fels ditunjukkan dengan adanya kenaikan
aktivitas yang sangat menyolok pada fetus sebagai akibat ketegangan emosi para
ibu. Misalnya pada satu kasus, karena ancaman pembunuhan oleh suami, pada kasus
lain karena kecelakaan lalu lintas dengan akibat yang serius pada keluarganya.
Ø
Takhayul
dan kenyataan di Indonesia
Tidak
dapat dipungkiri dan banyak dipermasalahkan mengenai pengaruh tingkah laku orang tua terhadap keadaan bayi yang
akan dilahirkan. Misalnya bila ayah atau ibu, atau keduanya benci pada
seseorang, maka anaknya akan mirip dengan orang yang di benci tadi. Hal-hal ini
semua belum merupakan hasil pembuktian Ilmiah, karena hal itu masih termasuk
lingkup takhayul. Hal-hal yang aneh masih banyak didengar di kalangan orang
Indonesia. Mungkin perlu diteliti apakah hal seperti juga terjadi pada
orang-orang barat dan bagaimana Interpretasinya ?
2.
Periode
Tahun Pertama
Sesudah dilahirkan maka bayi
menunjukkan banyak gerakan Refleks. Dahulu orang berpendapat bahwa masa ini
kurang ada perkembangan psikologis yang menarik karena anak hanya melakukan
tingkah laku-tingkah laku Instingtif. Yaitu tingkah laku apa saja yang
dilakukan anak pada hari-hari pertama sesudah dilahirkan. Diketemukan dalam
keseharianya 7 % waktunya digunakan untuk makan, 1% untuk tingkah laku spontan
dan kurang lebih 88% untuk tidur. Hal inilah yang menyebabkan bahwa periode ini
dulu disebut sebagai periode tidur. Baru pada akhir-akhir ini diketahui bahwa
sebetulnya tahun pertama ini kurang banyak mendapat perhatian kita. Akan tetapi
pada saat inilah orang tua sering menggunakan ”stability and change in human characteristics”[3]
yaitu menambah pula kesempatan kecakapan anaknya itu dengan melatih
perbuatan-perbuatan tertentu yang sering dibanggakan kepada orang lain. Misalnya
: kasih salam, tepuk ame-ame, dansebagainya sekalipun anak itu sendiri belum
mengerti apa yang yang diperbuatnya itu.
B. USIA
SATU SAMPAI DENGAN EMPAT TAHUN
Perkembangan sesudah tahun
pertama ditandai oleh beberapa proses-proses yang sangat fundamental. Secara
singkat ada 8 tanda-tanda esensial yaang dapat disebutkan dalam perkembangan
seorang anak antara akhir tahun pertama dan permulaan usia 4 tahun. Dalam
periode ini terjadi kemajuan yang sangat pesat kemungkinana-kemungkinan yang
ada pada permulaan periode ini, dapat dilihat pada akhir periode tersebut sebagai
suatu kenyataan. Kemajuan-kemajuan itu adalah :
1.
Pada
permulaan periode ini anak bisa duduk, berdiri, dan berjalan dengan bantuan.
Bila anak mencapai usia 4 tahun ia dapat meloncat-loncat, memanjat, merangkak,
dan gerakan-gerakan yang kasar dan halus dengan tangan, kaki dan jarinya. Dalam
hal ini motorik praktis ia dapat mandiri.
2.
Pada
anak usia 4 tahun maka tangan dan mata bekerja dalam koordinasi yang baik, anak
lebih dapat orientasi dalam situasi-situasi yang tidak asing. Pada usia itu
tangan anak merupakan alat untuk mengadakan Eksplorasi keliling yaitu melalui
manipulasi dengan benda-benda, terutama alat permainan dan benda-benda
sehari-hari.
3.
Pada
usia 4 tahun anak sudah dapat berbahasa. Ia dapat mengambil bagian secara aktif
dalam percakapn di rumah. Bisa komunikasi dengan teman-teman
sebayanyamemperoleh dimensi baru. Ia dapat memberikan pengaruh melalui
bicaranya, ia dapt menyatakan keinginan dan kebutuhanya.
4.
Pada
akhir periode ini anak memperoleh pengertian banyak mengenal benda-benda
menurut warna dan bentuknya, membedakan antara suara keras dan suara lembut, ia
mengerti nama benda-benda dan menanyakan nama benda yang belum diketahui.
5.
Pada
usia 4 tahunanak sedikit banyak sudah mengerti ruang dan waktu. Ia mengerti
perbedaan antara siang dan malam. Ia mengerti apa yang disebut “di sana”, “di
sini”, “di atas”, dan “di bawah”. Ia sudah menguasai serangkaian tugas-tugas
seperti menyisir rambut, mengenakan baju, mengambil suatu barang dari almari,
dan sebagainya.
6.
Pengertian
akan Norma-norma pada anak usia 4 tahun juga sudah ada. Kata-kata “baik”,
“buruk”, tidak boleh”, “boleh”, “jangan”, dan sebagainya merupakan tanda untuk
mengatur tingkah laku yang akhirnya harus merupakan norma-norma bagi seorang
anak.
7.
Kebutuhan
untuk aktif, untuk berbuat sesuatu semakin lama semakin ditentukan secara
kognitif, artinya perbuatan dan tingkah laku tidak lagi ditentukan secara
kebetulan sesuai apa yang ada. Akan tetapi, anak anak sudah dapat membuat
rencana, memikirkan apa yang akan dilakukanya. Dalam batas-batas tertentu anak
sudah mempunyai suatu perspektif masa depan.
8.
Anak
tidak hanya menginginkan ada bersama-sama dengan orang dewasa, melainkan ia
sudah menginginkan dapat bergaul secara aktif dengan mereka. Di samping itu,
ada kebutuhan untuk bergaul dengan anak-anak sebayanya. Pada akhir periode ini
anak sudah mampu untuk bermain bersama dengan anak-anak sebayanyadan
memperlihatkan aturan-aturan yang ada.
Dalam periode akhir tahun pertama
sampai dengan tahun ke-empat banyak sekali kemajuan yang dicapai anak dalam
perkembangan motorik, sosial, dan kognitif. Bahasa merupakan merupakan bentuk
pernyataan dan komonikasi yang menduduki tempat yang sentral dalam periode ini.
C. MASA
REMAJA
Dalam perkembangan kepribadian
seseorang maka remaja mempunyai arti yang khusus, akan tetapi anak remaja
sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk golongan anak,
dan ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau orang tua. Remaja ada di
antara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai
fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut mereka masih
golongan kanak-kanak, mereka harus menemukan tempat dalam masyarakat.
Baru pada akhir abad 18 maka masa
remaja dipandang sebagai periode tertentu lepas dari periode kanak-kanak. Masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan[4].
Karena remaja belum memperoleh status orang dewasa tetapi juga tidak lagi
memiliki status masa kanak-kanak.
Batas antara masa remaja dan masa
dewasa makin lama juga makin kabur. Pertama kali karena sebagian remaja yang
tidak lagi melanjutkan sekolah. Lalu mereka akan bekerjadan dengan begitu
memasuki dunia orang dewasa pada usia remaja. Gadis-gadis yang kawin di usia
18-19 tahun juga akan sudah memasuki dunia orang dewasa. Kalau dalam keadaan
ini dapat dikatakan sebagai masa remaja
yang diperpendek, maka keadaan yang sebaliknya dapat disebut sebagai masa remaja yang di perpanjang.
Suatu analisis yang cermat
mengenai semua aspek perkembangan dalam usia remaja, yang secara global
berlangsung antara umur 12 dan 21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun : masa
remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun : masa remaja
akhir, akan mengemukakan banyak faktor yang masing-masing perlu mendapat
tinjauan sendiri. Pada umumnya masa pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada
anak anak laki-laki dan 11-15 tahun pada anak perempuan.
D. PRA-SEKS
dan SEKS
Perkembangan
fisik dan seksual di sini dibicarakan bersama-sama, hal ini menunjukkan bahwa
pemasakan seksualitas genital harus dipandang dalam hubungan dengan pertumbuhan
fisik seluruhnya. Bila ditinjau hubungan antara psikososial dan perkembangan
fisik, nampak bahwa perkembangan fisik memberikan implus-implus baru pada
perkembangan psikososial. Jadi hubungan :kausalitas” ini berjalan dari aspek
fisik ke aspek psikososial [5].
Pertumbuhan organ-organ genital yang ada baik di dalam maupun di luar badan
sangat menentukan bagi perkembangan tingkah laku seksual. Di samping
tanda-tanda kelamin primer, maka juga
tanda-tanda kelamin skunder, dipandang dari sudut
psikososial, memegang peranan penting sebagai tanda-tanda perkembangan seksual.
Istilah tanda kelamin primer menunjukkan pada organ badan yang
langsung berhubungan dengan persetubuhan dan proses reproduksi. Jadi pada anak
wanita hal tadi adalah rahim, saluran vagina, dan bibir kemaluan. Sedangkan
tanda-tanda kelamin skunder adalah
tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan persetubuhan dan
proses reproduksi. Namun yang khas yaitu rambut kemaluan lebih jelasnya : pada
wanita merupakan gambar segi tiga dengan basis ke atas, pada laki-laki gambar
segi tiga dengan ujung ke atas di bawah pusar. Ada 3 kriteria yang membedakan
anak laki-laki daripada anak wanita yaitu dalam hal : (1) kriteria pemasakan
seksual (2) permulaaan pemasakan seksual (3) urutan gejala-gejala pemasakan.
Mengenai kriterianya nampak lebih jelas pada anak wanita daripada anak
laki-laki. Menarche atau permulaan haid dipakai sebagai tanda permulaan
pubertas. Sesudah itu masih dibutuhkan satu sampai setengah tahun lagi sebelum
anak wanita dapat betul-betul masak untuk reproduksi. Mengenai permulaan
pemasakan seksual ternyata bahwa pada anak wanita kira-kira 2 tahun lebih dulu
mulainya daripada anak laki-laki, seperti halnya pada percepatan pertumbuhan.
Permulaan pemasakan seksualnya terjadi sekitar usia 13 tahun. Pada anak
laki-laki baru terjadi produksi spermatozoa hidup selama kira-kira satu tahun
sesudah puncak percepatan perkembangan kurang lebih 14 tahun.
E. MASA
DEWASA DAN MASA TUA
Sesudah masa remaja yaitu masa penemuan
identitas seseorang sekaligus memasuki masa dewasa awal yang ditandai oleh
penemuan Isolasi. Maka seseorang tinggal mengalami dua fase lagi yang meliputi
sebagian besar masa hidup seseorang.dalam masa dewasa pertengahan seseorang
dapat berkembang ke arah integritas.
Pada usia 40 tahun
tercapailah puncak masa dewasa. Sesudah itu mulailah peralihan ke arah masa
dewasa madya ( tengah baya antara usia 40-50 tahun ). Fase berikutnya 50-55
tahun sering kali merupakan krisis bila seseorang tidak sepenuhnya berhasil
dalam penstrukturan kembali hidupnya pada peralihan ke dewasa madya. Sesudah itu
datanglah masa dewasa akhir, atau dikenal transsisi masa tua. Dalam proses
menjadi tua seseorang dipandang dalam hubunganya dengan diri sendiri dan dengan
lingkungan. Di samping teori proses menjadi tua yang memandang seseorang
sebagai person yang utuh, diketemukan teori-teori yang berhubungan dengan
proses menjadi tua dengan bertambahnya usia yang merubah beberapa kemampuan
seseorang. Tori mengenal perkembangan ingatan, intelegensi, seksualitas, adalah
contoh-contoh mengenai teori aspek.
KESIMPULAN :
1.
Hubungan
dengan pengaruh pra-natal, peri-natal (pada waktu dilahirkan), post natal
(sesudah dilahirkan) terdapat banyak pendapat dan dugaan. Hal itu sangat
penting dalam penelitian keadaan pra-natal. Perkembangan yang menyimpang pada
masa pranatal dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu penyimpangan
genetis, dan penyimpangan dalam perkembangan yang di sini diakibatkan oleh
pemakaian Obat-obatan, ketegangan Emosional, Takhayul dan kenyataan di
Indonesia.
2.
Dalam
periode akhir tahun pertama sampai dengan tahun ke-empat banyak sekali kemajuan
yang dicapai anak dalam perkembangan motorik, sosial, dan kognitif. Bahasa
merupakan merupakan bentuk pernyataan dan komonikasi yang menduduki tempat yang
sentral dalam periode ini.
3.
Suatu
analisis yang cermat mengenai semua aspek perkembangan dalam usia remaja, yang
secara global berlangsung antara umur 12 dan 21 tahun, dengan pembagian 12-15
tahun : masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan, 18-21 tahun :
masa remaja akhir, akan mengemukakan banyak faktor yang masing-masing perlu
mendapat tinjauan sendiri. Pada umumnya masa pubertas terjadi antara 12-16
tahun pada anak anak laki-laki dan 11-15 tahun pada anak perempuan.
4.
Sesudah
masa remaja yaitu masa penemuan identitas seseorang sekaligus memasuki masa
dewasa awal yang ditandai oleh penemuan Isolasi. Maka seseorang tinggal
mengalami dua fase lagi yang meliputi sebagian besar masa hidup seseorang.dalam
masa dewasa pertengahan seseorang dapat berkembang ke arah integritas.
5. Pada
usia 40 tahun tercapailah puncak masa dewasa. Sesudah itu mulailah peralihan ke
arah masa dewasa madya ( tengah baya antara usia 40-50 tahun ). Fase berikutnya
50-55 tahun sering kali merupakan krisis bila seseorang tidak sepenuhnya
berhasil dalam penstrukturan kembali hidupnya pada peralihan ke dewasa madya. Sesudah
itu datanglah masa dewasa akhir, atau dikenal transsisi masa tua.
DAFTAR PUSTAKA
F.J. Monks, A.M.P. Knoers, Siti
Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan – cet. 14 – Yogyakarta : Gajah Mada University
press, 2002.
Prof. Drs. Agoes Soejanto,
Psikologi Perkembangan, jakarta : PT. Asdi Mahasatya, 2005.
J. Byl, Ilmu Jiwa Kanak-Kanak, I,
II, dan III J.B. Woltres Jajarta.
Dep. P dan K, Ilmu Jiwa
Perkembangan, Dirjen Pendidikan Dasar, 1968.
Belum ada tanggapan untuk "FASE PERKEMBANGAN DALAM KEJIWAAN"
Post a Comment