Harta Waris
Secara garis
besar Hukum Islam membagi 2 (dua) golongan ahli waris. Golongan yang pertama
yaitu Zawil Furud, yaitu ahli waris
yang mendapatkan harta warisan berdasarkan bagian tertentu dari harta warisan yang
prosentasenya telah ditentukan oleh Al Quran dan Hadist. Golongan ini merupakan
pihak yang pertama kali mendapatkan harta waris setelah pewaris meninggal
dunia.
Prosentase
pembagian tersebut adalah 1/2, 1/4, 1/8, 2/3, 1/3,
dan 1/6 dari harta waris.
Yang
termasuk golongan ahli waris yang berhak mendapatkan ½ dari harta waris yaitu :
1. Anak Perempuan Tunggal;
2.
Cucu perempuan tunggal dari
anak laki-laki;
3.
Saudara perempuan tunggal yang
sekandung, atau apabila tidak ada maka saudara perempuan tunggal yang
sebapak.
4.
Suami apabila Pewaris tidak
memiliki anak atau cucu dari anak laki-laki.
Yang
termasuk dalam golongan ahli waris yang berhak mendapatkan 1/4 harta waris
yaitu:
1. Suami apabila ahli waris memiliki anak atau cucu dari anak laki-laki;
2. Istri (seorang atau lebih) apabila suaminya (Pewaris) tidak mempunyai anak
atau cucu dari anak laki-laki.
Yang
termasuk dalam golongan ahli waris yang berhak mendapatkan 1/8 harta
waris yaitu:
1. Istri (seorang atau lebih) apabila Pewaris mempunyai anak atau cucu dari
anak laki-laki.
Yang
termasuk dalam golongan ahli waris yang berhak mendapatkan 2/3
harta waris yaitu:
1. Dua orang anak perempuan atau lebih apabila Pewaris tidak mempunyai anak
laki-laki;
2.
Dua orang cucu perempuan atau
lebih apabila Pewaris tidak mempunyai anak perempuan;
3.
Dua orang saudara perempuan
atau lebih sekandung;
4. Dua orang saudara perempuan atau lebih sebapak apabila pewaris tidak
memiliki saudara perempuan sekandung.
Yang
termasuk dalam golongan ahli waris yang berhak mendapatkan 1/3
harta waris yaitu:
- Ibu apabila pewaris tidak mempunyai anak atau cucu atau tidak mempunyai saudara baik laki-laki maupun perempuan sekandung maupun seayah atau seibu.
- Dua orang saudara atau lebih (laki-laki atau perempuan) yang seibu.
Yang
termasuk dalam golongan ahli waris yang berhak mendapatkan 1/6 harta waris yaitu:
- Ibu apabila anaknya (Pewaris) mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki atau saudara laki-laki maupun perempuan yang sekandung, seayah maupun seibu.
- Bapak apabila anaknya (Pewaris) mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki.
- Nenek baik dari ibu maupun bapak apabila Ibu tidak ada.
- Cucu perempuan (seorang atau lebih) dari anak laki-laki apabila Pewaris mempunyai anak tunggal.
- Kakek apabila orang yang meninggal mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki sedangkan bapaknya tidak ada.
- Seorang saudara (laki-laki atau perempuan) yang seibu.
- Saudara perempuan (seorang atau lebih) yang sebapak apabila pewaris hanya mempunyai seorang saudara perempuan kandung.
Golongan
ahli waris yang lain selain Zawil Furud
disebut dengan istilah Ashabah, yaitu
ahli waris yang mendapatkan sisa harta warisan pewaris setelah harta warisan
tersebut dibagikan kepada golongan ahli waris pertama atau Zawil Furud. Akan tetapi apabila tidak ada ahli waris yang termasuk
dalam golongan Zawil Furud tersebut
maka ahli waris yang termasuk golongan Ashabah
akan mendapatkan seluruh harta waris yang ditinggalkan oleh Pewaris.
Pihak-pihak
yang termasuk dalam golongan Ashabah
berdasarkan urutannya yaitu:
- anak laki-laki;
- cucu laki-laki dari anak laki-laki dan terus ke bawah asal pertaliannya masih terus laki-laki;
- bapak;
- kakek dari pihak bapak dan terus ke atas selama pertaliannya masih belum putus dari pihak bapak;
- saudara laki-laki sekandung;
- saudara laki-laki sebapak;
- anak saudara laki-laki sekandung;
- anak saudara laki-laki sebapak;
- paman yang sekandung dengan bapak;
- paman yang sebapak dengan bapak;
- anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak;
- anak laki-laki paman yang sebapak dengan bapak.
Belum ada tanggapan untuk "Porsi Harta Warisan Untuk Laki-Laki dan Perempuan"
Post a Comment